Selasa, 19 Mei 2009

SPJ Tidak Siap 45 PPS Tidak Gajian

Panyabungan,Wartamadina

Para PPS (Panitia Pemungutan Suara) dikecamatan Panyabungan Timur kecewa terhadap kinerja bendahara PPK kecamatan tersebut. Kekecewaan ini disebabkan honor yang seharusnya mereka terima untuk bulan mei 2009 sampai saat ini belum dibayarkan.oleh bendahara PPK. Padahal honor sebanyak 45 PPS ini seharusnya sudah dibayarkan.kamis pecan lalu. Sementara beberapa kecamatan yang ada di Kabupaten mandailing Natal sudah membayarkan honor PPS disetiap kecamatan. Ternyata penundaan pembayaran tersebut beralasan menurut Informasi yang didapat di Gunung Baringin Rabu (20/5) dari PPS diakibatkan belum selesainya SPJ (Surat Peratanggung Jawaban ) PPK kepada KPU kab.Mandailing Natal. Ketidak beresan Administrasi serta kurangnya tanggung jawab PPK berimbas kepada PPS dan PPK. Atas hal itu Bendahara PPK Kecamatan Panyabungan Timur Edi ketika dikonfirmasi Koran ini Rabu (20/5) melalui pesan singkat dan Telepon tidak dijawab.

Atas hal itu anggota PPS yang enggan ditulis jati dirinya menyesalkan kinerja PPK yang dinilainya buang badan padahal, setiap tugas yang mereka berikan selalu kita laksanakan tepat waktu dan kalo hak kita mereka sepertinya buang badang, masak soal SPJ jadi alas an. Jadi sangat wajarlah camat Panyabungan Timur Drs.Hasan Basri Rangkuti M.Ap mengganti bendahara seperti itu harap mereka.

Harga Karet Di Madina Masih Jauh Dari Harga TBS

Panyabungan, Wartamadina

Harga Karet di Kabupaten Mandailing Natal masih tidak sebanding dengan harga TBS (Tandan Buah Sawit) Seperti dalam pantauan EN beberapa hari ini di pasar Pelelangan Karet Panyabungan Kabupaten Mandailing Natal, harga komoditi jenis getah karet masih mengalami penurunan. Padahal sebelumnya harga karet tersebut dipasar pelelangan karet sudah mencapai angka Rp.6.500 per kgnya.namun pada jumat (15/5) sudah menukik keharga Rp.5.500 pada setiap kgnya. Penurunan harga getah karet ini menurut pengakuan beberapa petani disebabkan adanya permainan dari para toke (pengumpul), hal itu dibuktikan dengan alasan alasan para toke hampir sama yaitu dengan paktor cuaca(hujan) hal itu disampaikan Fendi kepada wartamadina (25/5). Penurunan harga yang mencapai Rp.1000.- per kg ini sangat tidak sebanding bila dibandingkan dengan harga TBS saat ini, Sementara katanya, harga TBS setelah anjlok diharga Rp.500.- per kgnya yang diakibatkan oleh krisi global ternyata terus mengalami peningkatan sampai mencapai Rp.1.200 – Rp.1.400.

Diakuinya “Faktor cuaca memang mempengaruhi harga karet, namun itu dulu tapikan sekarang lagi musim kemarau jadi secara logika itu tidak mungkin” jelasnya. Walapun begitu jikalamana suatu saat nanti Pemda Madina dapat mendirikan pabrik karet / crumrabber saya yakin harga getah karet bisa menjadi stabil harapnya