Jumat, 27 Maret 2009

Bangsa Tanpa Fitnah

Bangsa Tanpa Fitnah

Sudah Saatnya, Budaya Memfitnah, Menggunjing Dikonversi Menjadi
Doa, Zikir Dan Nasehat Yang Baik

Ketika ditanya kepada salah seorang ahli hikmah, “ kenapa bau busuk fitnah dan menggunjing pada masa rasulullah saw tercium dengan jelas?, namun pada saat sekarang aroma bau busuk itu tidak tercium lagi?”
Dia menjawab karena pada saat sekarang ini sungguh begitu banyak orang yang memfitnah / menggunjing dimuka bumi ini, sehingga hidung kita sudah tak mampu lagi mencium bau busuknya menggunjing.
Sama hal dengan orang yang baru pertama kali masuk ketempat tukang “samak”, maka ia tidak akan bisa tahan lama karena tajamnya bau busuk bangkai kulit kulit binatang bagi hidungnya, namun tukang samaknya sendiri, atau orang yang sudah terbiasa disitu, tidak lagi merasakan bau apa-apa, karena hidung mereka sudah penuh dengan bau itu.
Demikian pula dengan masalah menggunjing yang pada saat sekarang ini sudah merajalela, tidak peduli itu pemuka agama, sarjana bahkan masyarakat awam sekalipun sudah ikut-ikutan terbawa pengaruhnya.
Statemen diatas merupakan potret dari kehidupan social politik masyarakat yang ada disekeliling kita dalam kesehariannya. Taridisi –tardisi seperti itu dapat kita jumpai diwarung-warung kopi, bus, kantor bahkan didalam pergaulan sehari-hari.
Padahal hal seperti ini merupakan suatu bentuk politik praktis dalam bentuk black campaign, pemutarbalikan fakta hingga ke tahap yang paling membahayakan individu yaitu pembunuhan karakter seorang tokoh sekalipun dilakukan untuk tercapainya suatu hajat yang dituju. Padahal secara hukum islam hal seperti itu merupakan sebuah perbuatan yang sangat-sangat dilarang agama apalagi sesama umat islam,
Namun demi tujuan politik orang orang tertentu hal seperti ini dilaksanakan. Sungguh sangat kejam jikalamana seseorang itu begitu tega melakukannya apalagi hanya mencapai suatu tujuan politik padahal, hal seperti ini sangat merugikan dan menyakitkan semua pihak. Inilah situasi yang terjadi pada dimasyarakat kita.
Dan jika hal-hal seperti ini terus menerus terjadi tidak akan hanya membangun situasi chaos, tetapi juga akan mengundang musibah dari Allah swt di negeri yang kita cintai ini. Bisa kita bayangkan nabi Musa As saja, walau sudah berdoa selama 3 hari berturut-turut (agar Allah swt segera menghentikan kemarau panjang), doanya belum juga diijabah Allah swt, karena adanya tukang fitnah dikalangan umatnya.

Marilah ini kita buat suatu cerminan dari kisah nabi Musa itu, dan janganlah hanya karena tujuan politik semata hingga nantinya dapat merugikan segenap orang banyak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar