Senin, 08 Juni 2009

Sengatan Messidona


Dari lima kandidat, Cristiano Ronaldo akhirnya terpilih menggondol gelar Pemain Terbaik Dunia 2008 versi FIFA. Gelar yang menyusul Pemain Terbaik Eropa, lansiran majalah sepakbola Prancis, France Football. Pengumuman itu memunculkan kontroversi. Tidak sedikit yang menempatkan Lionel Messi berada di atas Ronaldo.

Terlepas dari sisi kontroversial, Ronaldo dianggap pas karena membawa MU menjuarai Liga Champions dan Liga Premier Inggris. Untuk musim ini, sepertinya pertanyaan sudah terjawab. Messi membuktikan lebih cemerlang dalam duel langsung dengan Ronaldo dalam partai final Liga Champions di Roma, Kamis (28/5) dini hari.

Messi bermain cemerlang. Ia menjadi inspirator kemenangan dengan turut menyumbang satu gol. Jumlah golnya bertambah jadi sembilan dan menobatkan dirinya sebagai pemain tersubur Liga Champions musim ini. Dua centre-back MU, Rio Ferdinand dan Nemanja Vidic tidak terlihat angker oleh Messi. Skill-nya menghipnotis. Dua menara kembar MU itu goyang. Gol melalui sundulan yang sangat jarang dilesakkan Messi membunuh harapan MU untuk mempertahankan gelar.

Pemain dengan tinggi 169 cm lepas dari kontrol Ferdinand yang bertinggi 189 cm. Terlepas umpan terukur Xavi, pergerakan dan timing Messi patut diacungi jempol. Messi, bersama Carles Puyol, Gerard Pique, Xavi Hernandez dan Andres Iniesta, menjadi pemain Barca paling menonjol dalam laga tersebut. Tidak salah UEFA mendaulatnya sebagai man of the match untuk partai final.

Dari liukannya yang bak balerina, Messi kecil ternyata terganggu pertumbuhannya. Pemilik nama lengkap Lionel Andres Messi didiagnosa menderita defisiensi hormon pertumbuhan. Pada usia 13 tahun di tahun 2000, Barcelona berhasil merayunya hijrah ke Eropa meninggalkan Newell’s Old Boys’s. Klub ini pulalah yang menelurkan legenda hidup sepakbola Argentina, Diego Maradona.

Barcelona memboyong sekaligus keluarganya, juga perawatan untuk menyembuhkan kondisi gangguan hormonal. Jasa besar Barcelona terbayarkan. Memulai debut menghadapi Espanyol pada 16 Oktober 2004, Messi mencatatkan dirinya sebagai pemain termuda yang bermain di La Liga, berusia 17 tahun dan 114 hari, sebelum dipatahkan Bojan Krkic di September 2007. Ia juga menjadi pemain temuda yang berhasil menjaringkan gol di La Liga, ketika berusia 17 tahun, 10 bulan dan tujuh (7) hari, sebelum lagi dipatahkan Bojan.

Selanjutnya perjalanan karier Messi mulus. Musim 2006-07, meski gagal mengantar Barcelona juara, aksi Messi mengundang decak kagum. Pada 18 April 2007, satu dari dua golnya ke gawang Getafe serupa dengan gol indah Maradona ke gawang Inggris di perempat final Piala Dunia 1986. Enam pemain, termasuk kiper Getafe dilewati sebelum menyeploskan si kulit bundar. Menghadapi Espanyol, gol yang serupa dengangol� “tangan Tuhan” Maradona diulangi Messi.

Messidona pun tersemat. Musim ini ia menjadi kontributor penting bagi keberhasilan Barcelona menggapai triplet, tiga gelar sekaligus. Sebelum Liga Champions, Barca menjuarai La Liga dan Copa del Rey.
sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar